Bungku - Batang Hari - Sekretaris Daerah Kabupaten Batang Hari, Muhamad Azan, SH, memimpin langsung kegiatan "AKSI PENANAMAN 1000 POHON" di Tahura Sultan Thaha Syaifuddin pada hari Sabtu, 1 Oktober 2022. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian dari upaya pemerintah daerah menghijaukan kembali Kawasan Konservasi Tahura Sultan Thaha Syaifuddin yang sudah banyak mengalami deforestasi.

Aksi penanaman 1000 pohon ini tepatnya berlokasi di RT 16 desa Bungku kecamatan Bajubang. Dalam kegiatan ini, Sekda Batang Hari turut didampingi oleh Asisten I Setda Batang Hari, Muhammad Rifa'i, SP, Plt. Kepala DInas Lingkungan Hidup Kab. Batang Hari, Zamzami, SE, MM, Kabid Pengelolaan Tahura STS, Kurniawan, SE, serta Kades Bungku beserta perangkat desa Bungku.

Dengan adanya kegiatan ini diharapkan ke depannya semakin sering dilakukan aksi serupa sehingga membuka kesadaran masyarakat untuk ikut menjaga kelestarian hutan khususnya Tahura Sultan Thaha Syaifuddin.

SEJARAH DESA

Desa Rantau Gedang adalah salah satu Desa yang terletak dibagian paling Ujung  Kecamatan Mersam, posisi letak Desa Rantau Gedang terletak sebelah Barat yang berbatas langsung dengan Desa yang ada di Kecamatan Maro Sebo Ulu dan Desa lainnya, sebelum adanya Kepala Desa, Jauh sebelum Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1945 adalah merupakan sebuah Kampung penghuninya ada beberapa orang yang asalnya dari perantauan yang menetap dan berkeluarga dikampung itu. Pada zaman itu dikenal seorang Datuk yang bernama Ismail beserta istri, anak  dan kedua saudaranya, saat itu Datuk Ismail ini merupakan orang yang dituai yang dianggap sebagai pemimpin kampung tersebut karena selain dari sopan, santun jujur dan baik budi pekertinya serta tekun dan giat bekerja membina rakyat dikampung tersebut maka warga yang ada dikampung waktu zaman itu menokohkan Datuk Ismailah sebagai pemimpin mereka, selang beberapa waktu berjalan Datuk Ismail menggerakan warganya secara bergotong-royong membangun sebuah Langgar/tempat ibadah dan tempat tinggal penduduk yang dibangun secara gotong-royong saat itu karena masih sulitnya peralatan kerja maka membangun tempat ibadah dengan kayu bulat atap rumbia dan dinding buluh/pelupuh, Di Langgar itu waktu itu tempat kegiatan warga menunaikan shalat, Jumat, shalat Hari Raya agama islam  bahkan tempat pengajian-pengajian warga disekitar kampung itu. Melihat Kampung itu aman pemimpinnya yang arif dan bijaksana maka banyaklah berdatangan orang luar yang merantau menetap dan beristri disitu, lama kelamaan menjadi banyaklah yang tinggal menetap jadi warga kampung itu.

Riwayat Datuk Ismail dalam tulisan Ismael dalam sebutan adalah sebagai salah seorang yang pertama dikenal waktu itu sebagai sosok pemimpin dikampung itu sebelum menjadi Desa Rantau Gedang hal ihwal yang kita temui saat ini beliau adalah salah seorang yang menemukan dan mewariskan sesuatu barang yang langka saat itu yaitu

1. 1. Tumbak bercanggah/bercabang tiga
2. 2. Sebilah Parang dan
3. 3. Sebilah Keris

Ketiga benda tersebut mempunyai arti dan makna yang sangat berarti yaitu mempunyai kiasan bagi kita hidup dikampung ini, Tumbak becanggah/cabang tiga memberi arti tersendiri yaitu : Canggah ujung yang ditengah sebagai Lambang Kepemimpinan Kampung, Canggah disebelah kanan melambangkan adanya Pemimpin Agama (Disebut Imam/Pegawai Syarak) dan Canggah yang sebelah Kiri Melambangkan adanya Kepemimpinan Adat Istiadat. Dari ketiga benda warisan yang ditinggalkan oleh Datuk Ismael yaitu  Tumbak bercanggah/bercabang tiga saat ini yang digunakan oleh Masyarakat Desa Rantau Gedang sebagai tongkat mimbar sewaktu melaksanakan shalat Jumaat, Shalat Hari Raya di Masjid Al-Istiqomah Desa Rantau Gedang. Makam Almarhum Datuk Ismail yang saat ini disebut oleh warga Desa bernama Keramat Leban bertempat diseberang Desa Rantau Gedang saat ini berada di Desa Simpang Rantau Gedang pinggir Sungai Batang Hari Jalan menuju ke Dusun Sungai Gondang.

Dari tahun silih berganti maka tak terasa penduduk dikampung semakin lama semakin banyak dari hilir sungai sebelah timur terus kehulu arah barat sepanjang pinggir terbelah dua di sisi sungai Batang Hari yang telah dihuni oleh penduduk maka saat itulah warga yang tinggal disitu berkumpul untuk memberi nama kampung tempat tinggal yang dihuninya, dalam musyawarah diambilah suatu kesimpulan nama dari KAMPUNG/ DESA yang disesuaikan dengan yang dilihat dari kenyataan sewaktu itu  :

PANTAI SEPANJANG TELUK = dihuni oleh para perantau = RANTAU

LUAS/BESAR = artinya wilayahnya luas dan besar = GEDANG

Maka Menjadilah satu perpaduan yang sempurna yaitu :  RANTAU GEDANG

Pada awalnya batas tanah ulayat kampung Desa Rantau Gedang ditentukan dengan memakai istilah sebelah Laut, Darat, Hulu dan Hilir yang saat ini Laut adalah Utara Darat adalah Selatan Hulu adalah Barat dan Hilir adalah Timur yaitu saat itu batas-batas kampung/Desa Rantau Gedang sebagai berikut :

- Sebelah Laut/Utara berbatasan  dengan  Bukit Bakar,  Sungai  Benanak,  Meranti,Bertebuk, dan Kuala Tungkal.

- Sebelah Darat/Selatan berbatasan dengan  Sungai  Sialang  terus  ke  Pematang Rambut.

- Sebelah  Hulu/Barat   berbatasan  dengan  Pematang  Rambut,  Pinang   Belarik,Menyeberang sungai Batanghari ke tanah berbedah, ke kayu kedondong menuju Sungai Gadis terus lengkok kanan ke sungai Rengas sungai Gagah dan terus ke Bukit Bakar.

- Sebelah Hilir/Timur berbatasan dengan Meranti bertebuk (kebun jahe), ke sungai Danglo, menyeberang sungai Batanghari ke Simpur Miang, menuju simpang tiga Sungai Bayur dan terus menuju ke Sungai Selang/Sialang.

Bedasar asal usul tersebut diatas makanya warga Desa Rantau Gedang dan Simpang Rantau Gedang merasa memiliki wilayah sesuai ketentuan batas-batanya tersebut jika diambil atau diserobot pihak lain tanpa adanya Musyawarah/Mupakat Desa maka warga Desa Rantau Gedang akan marah dan mereka punya hak dan harga diri pantang bagi mereka wilayahnya diambil orang kecuali adanya izin atau kesepakatan bersama.

Dari Zaman dahulu dikenal Desa Rantau Gedang tidak tunduk dan patuh  kepada Pemimpin jika Pemimpin itu tidak bertindak jujur, adil dan Transfaran/terbuka karena rasa dan jiwanya sudah melekat dan tertanam kepada anak cucu penerus Generasi yang diwariskan oleh Nenek Moyang mereka sejak zaman dahulu sebelum menjadi Desa Rantau Gedang.

Setelah Desa Rantau Gedang menjadi Desa Devenitif dan telah beberapa kali mengalami masa penggantian Pucuk Pemimpin/Pemerintahan dari Generasi ke Generasi ada yang habis berakhir masa jabatan dan ada yang terhenti tidak sampai habis masa jabatan oleh karena hal-hal dalam menjalankan Roda Pemerintahan Desa. Dan juga sudah terjadi 2 (dua) kali terjadi Pemekaran Desa pada Desa yang sama Rantau Gedang yaitu Desa Sungai Gondang dan Desa Simpang Rantau Gedang.

Penggantian Pucuk Pimpinan Desa Rantau Gedang yaitu :

1. Ngebi Abollah (Alm) alias Ngebi Bol Mangkunya Almarhum Asomad
2. Ngebi Yusuf Thahir (Alm) Mangkunya Almarhum A.Gafar
3. Ngebi Thahir Main (Alm) Mangkunya Almarhum Dahamid Alias Mangku Gebok
4. Ngebi Husin Main (Alm) Mangkunya Almarhum Hatan ( Tahun 1965)
5. Kepala Desa M. Tarmizi Arahman Sekretaris Desanya Almarhum Ismail Keranji (1977)
6. Kepala Desa Abdullah Rabuan (Alm) Sekretaris Desanya Abu Kadir Alias Abu Jelit (Tahun 1978 – 1982)
7. Kepala Desa Abu Rabuan (Alm) Sekretaris Desanya Alamrhum A.Azis Suud (Tahun 1983 – 1987)
8. Kepala Desa  M.Tarmizi Arahman Sekretaris Desanya Almarhum A.Azis Suud (Tahun 1983 s/d 1987)
9. Pada Tanggal 24 Desember 1984 Desa Rantau Gedang terjadi Pemekaran dengan Desa Sungai Gondang terbelah dengan perbatasan sungai Alai dan ke arah hulu/barat tanah berbedah batas Sungai Ruan Ilir menjadi Desa Sungai Gondang. Kepala Desanya Poniman Sekretaris Desanya Almarhum Syamsu (Tahun 1984 s/d Tahun 1989). Dan Pada Tanggal 27 September 1989 Desa Sungai Gondang di Gabung Kembali ke Desa Rantau Gedang.
10. Pejabat  Sementara  Kepala  Desa Rantau Gedang  Almarhum  A.Azis Suud  Tahun 1988
11. Pejabat  Sementara  Kepala  Desa Rantau Gedang  A. Patah Rahman  merangkap Jabatan sebagai Staf Kantor Camat Mersam Sekretarisnya Drs.Zakaria
12. Kepala Desa Rantau Gedang Rapani Kamar Sekretaris Desanya Nurdin.Ys,Dan pada tahun 1994 Nurdin.Ys mengundurkan diri dari jabatan sekdes Desa Rantau Gedang dan penggantinya Almarhum Samsu (Priode    Tahun1993 s/d 1995)
13. Pejabat Sementara Kepala Desa Rantau Gedang Almarhum Najammudin   selaku Camat Mersam  Sekretaris  Desanya  Almarhum  Samsu Tahun 1996  beliau  berhenti dan diangkat Sekretaris Desa  M.Tarmizi.AB  (Tahun 1997)
14. Kepala Desa Rantau Gedang M.Tarmizi.AB Sekretaris Desanya Satimin ( Tahun 1998 s/d 2004 ) Satimin  berhenti  Tahun  2001 diganti Sekretaris Desanya dengan Supriadi.S Tanggal  01 Januari  2002. Tahun  2004  Kades  M.Tarmizi.AB mengundurkan diri karena ikut Mencalonkan diri sebagai anggota Legislatif dari Partai PDIP.
15. Pejabat  Sementara   Kepala   Desa  Rantau  Gedang  Supriadi.S ( Tahun 2004   s/d Tahun 2005) pada tanggal 23  Agustus  2004  Pengusulan  Pemekaran  Desa   kepada Bapak   Bupati   Batang  Hari   dan DPRD Kabupaten Batang  Hari  diusulkan   dan mendapat  persetujuan  dari  Anggota  DPRD Batang Hari sesuai surat dari DPRD Batang Hari Nomor :170/189/DPRD  tanggal  29 Juni 2005  setelah  surat  persetujuan tersebut Bupati Batang Hari mengeluarkan  Surat Keputusan  No : 502 Tahun 2005 tertanggal 25 Juli 2005, tentang Desa Simpang Rantau Gedang di  Syahkan    menjadi Desa Devenitif.
16. Pada  tanggal  14  September  2005 Desa  Simpang  Rantau  Gedang di Resmikan Sebagai Desa Devenitif sekaligus melantik Pejabat Sementara Kepala Desa : IBNU HAJAR diangkat menjdi Pejabat Kepala Desa Rantau Gedang dan SUPRIADI.S sebagai Pejabat Sementara Kepala Desa Simpang Rantau Gedang.
17. Kepala Desa Rantau Gedang HARTINI Sekretaris Desanya Syargawi (Tahun 2007 s/d 2013 ) Tahun 2008 Syargawi mengundurkan diri dari Sekdes Rantau Gedang digantikan oleh Drs. Zakaria merangkap jabatan dari Kaur Pembangunan Desa.Tanggal 1 Juni 2009 Supriadi di SK kan oleh Bupati Batang Hari dan dipindah tugaskan ke Desa Rantau Gedang yang pelaksanaan   tugasnya dari Camat Mersam tertanggal 02 November 2010 untuk membantu menjalankan  roda  Pemerintahan Desa Rantau Gedang selaku Sekretaris Desa.
18. Pada tahun 2017 ibu HARTINI mengundurkan diri di karenakan sakit,dan di angkat bapak SUPRIADI Sebagai Penjabat sementara Kepala Desa Rantau Gedang pada Tahun 2017 s/d 2018,
19. Pada Bulan Oktober 2018 Bapak SUPRIADI Cuti karena igin mencalonkan diri sebagai PAW Kepala Desa Rantau Gedang dan diangkat Bapak SUMARNO Menjadi Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Desa,dan pada bulan November Bapak SUPRIADI terpilih menjadi PAW kepala kepala Desa Rantau Gedang Sampai Tahun 2019.
20. Dan pada tanggal 09 September 2019 Bapak SUPRIADI diangkat lagi menjadi Penjabat Kepala desa rantau Gedang sampai dengan Pelantikan Kepala Desa Terpilih.
21. Dan pada tanggal 16 Desember 2021 dilantik Bapak SAIRIN,SE Sebagai Kepala Desa Terpilih Desa Rantau Gedang Dari tahun 2021 sampai dengan Tahun 2027.

       Dari  sekilas  paparan  mengenai  tentang  sejarah  Desa  Rantau  Gedang   diatas sebagaimana ada tertuang dan tertulis dalam  gambar/Logo  Desa  Rantau Gedang  yang dibuat dan digambar pada tahun 1989 terlampir.

    Demikianlah tentang sejarah Singkat Desa Rantau Gedang, kepada Bapak/Saudara yang telah berpartisifasi didalam menjalankan Roda Pemerintahan Desa yang terdahulu atas semua Jasa-jasanya kami seluruh Jajaran Pemerintahan Desa  Rantau Gedang dan seluruh warga Desa Rantau Gedang mengucapkan banyak terima kasih.